Rabu, 06 Juni 2012

Review: MotoGP Catalunya 2012

“(Keputusan pensiun) tidak akan mengubah apa pun untuk musim ini. Saya masih berusaha sebisa kami,” begitu janji Casey Stoner saat pengumuman pensiunnya di Le Mans. Setelah apa yang terjadi di GP Prancis dan Catalunya, kita bisa saja mulai berpikir ia sudah ingkar janji.
Dovizioso Stoner Catalunya 20121 300x175 Review: MotoGP Catalunya 2012
Setelah menang berturut-turut di Jerez dan Estoril, Stoner terlihat mengendor pada dua balapan berikutnya, di sirkuit Le Mans dan Montmelo. Tak biasanya ia tidak mampu bergabung di kelompok terdepan sejak start hingga finish. Di Catalunya malah untuk pertama kalinya ia finish di luar podium.
Apakah ia sudah benar-benar kehilangan gairah balapnya? Atau semua terjadi karena kebetulan, akibat problem ban seperti yang diakuinya baik pasca race di Prancis maupun Catalunya? Kita sepertinya mesti menunggu jawabannya di beberapa seri mendatang.
Sementara Casey mengendor, Jorge Lorenzo justru melesat. Sukses menjuarai balapan basah di Le Mans, ia kemudian mengulangnya di kampung halamannya. Kekalahan Dani Pedrosa atas rekan senegaranya itu juga semakin memberi sinyal kepada HRC bahwa mereka belum bisa berharap banyak dari Spaniard itu sehingga harus segera mencari pengganti Stoner sebagai penantang gelar 2013.
Sementara itu, GP Catalunya sebenarnya bisa menjadi titik balik buat Ben Spies. Sayang, setelah empat seri tak mampu bersaing di barisan depan, juara dunia WSBK 2009 itu keburu nafsu dan akhirnya harus menelan pil pahit terjatuh di lap kedua dan mesti berjuang lagi dari belakang.
Lima seri kalah dari pembalap satelit, Spies sepertinya mulai frustrasi dan mengaku tak pantas mendapat motor pabrikan. Ini merupakan angin segar bagi Andrea Dovizioso yang memang mengincar kursi Spies untuk tahun depan. Dan podium di GP Catalan seperti mempertegas bahwa ia memang layak.
Seri kelima MotoGP 2012 ini juga mengkonfirmasi bahwa Valentino Rossi masih perlu bekerja keras untuk menjinakkan GP12. Hasil fantastis di Le Mans ternyata masih banyak terbantu oleh faktor hujan. Namun begitu, juara Grand Prix 9 kali itu bisa bernafas lega.
Bagaimana tidak, di Estoril dan Montmelo ia sama-sama finish ke-7, tetapi dengan gap terhadap pemenang lomba yang jauh berbeda. Lebih dari 26 detik saat di Portugal sedangkan di Catalan hanya 17.5 detik.
Pembalap Ducati lainnya, Karel Abraham juga bisa sedikit menyungging senyuman. Empat seri berlalu tanpa poin, akhirnya di seri kelima ini ia mendapatkannya. Meski masih harus puas sebagai finisher paling buncit (posisi ke-12) diantara penunggang motor prototype.
Dari kategori CRT, Aleix Espargaro semakin memantapkan posisinya sebagai rider terdepan di kategori ini. Di kampung halamannya ini, kakak rider Moto2 Pol Espargaro itu kembali finish terdepan di antara penunggang motor CRT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar